30 Tukik Kembali ke Laut: Harapan Baru dari Pantai Tanjung Penyu untuk Kelestarian Spesies Langka
16 Juni 2025

Matic.malangkab.go.id - Pantai Tanjung Penyu, 15 Juni 2025 — Tahukah kamu bahwa penyu laut memiliki “GPS alami” yang menuntun mereka kembali ke pantai tempat mereka lahir? Keajaiban ini kembali terlihat di Pantai Tanjung Penyu, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, saat 30 tukik atau anak penyu dilepasliarkan ke laut oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Harapan Pertiwi melalui Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) 31.
Acara ini menjadi bagian penting dari upaya konservasi penyu, yang kini makin terancam akibat perubahan iklim, polusi, dan kerusakan habitat. Tukik-tukik yang dilepasliarkan telah melalui masa inkubasi selama kurang lebih 45 hari, dirawat dengan perlakuan khusus demi meningkatkan peluang hidup mereka yang biasanya sangat rendah akibat ancaman predator—baik dari alam maupun manusia.
“Konservasi ini bukan hanya soal melindungi hewan, tapi menjaga keseimbangan ekosistem laut dan mewariskan keajaiban alam kepada generasi mendatang,” ujar salah satu anggota KTH Harapan Pertiwi.
Siklus hidup penyu sendiri mencerminkan perjalanan panjang dan penuh tantangan: mulai dari bertelur, menetas menjadi tukik, bertahan hidup di masa rawan, tumbuh menjadi penyu juvenil, hingga akhirnya kembali ke pantai asal untuk bertelur dan melanjutkan siklus kehidupan.
Dalam waktu dekat, KUPS 31 berencana melakukan pelepasliaran lanjutan dengan jumlah tukik yang lebih besar. Masyarakat umum pun diajak untuk ikut serta dalam kegiatan edukatif ini melalui wisata konservasi di pesisir selatan Kabupaten Malang.
Tertarik belajar lebih dalam soal penyu dan ikut menjaga laut? Yuk, berkunjung ke Pantai Tanjung Penyu dan jadilah bagian dari gerakan cinta lingkungan!
-MC.pw-