Hadiri Tradisi Nyadran dan Peresmian Kampung Adat Desa Wisata Poncokusumo, Kadisparbud Harap Jadi DTW Mancanegara
12 Agustus 2025

Matic Malangkab - Poncokusumo (11/8) Semangat guyub dan lestarinya budaya terasa kental di Desa Poncokusumo, terutama di Blok Senin. Bertepatan dengan momen istimewa Sepasar Karo, 18 Karo 1947 Saka, sekitar 500 warga Kampung Adat tumpah ruah, mengenakan busana adat Desa Poncokusumo untuk mengikuti acara peresmian kampung adat dan upacara adat Nyadran yang yang diselenggarakan oleh Lembaga Adat Desa (LAD) Poncokusumo.
Peresmian ini bukan sekadar acara seremonial, tapi juga dihadiri tokoh-tokoh penting. Sebut saja Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Bapak Purwoto, S.Sos., M.Si., Bapak Samsul Mulyo selaku Kepala Desa Poncokusumo beserta perangkat desa, Romo Dukun Madeli dari Desa Gubuklakah, serta perwakilan dari LDA Kota Batu, LDA Tumpang, dan LDA Jabung.
Pembacaan Sambutan dan Do'a oleh Bapak Saidi sebagai Dukun Adat Desa Poncokusumo. Foto : Dedik Syifa’udin/Pokdarwis Dewi Kusumo
Acara dibuka dengan meriah, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang disertai peresmian secara langsung Kampung Adat Blok Senin. Penabuhan gong dan penandatanganan plakat menandai resminya Blok Senin sebagai Kampung Adat. Setelah itu, arak-arakan bergerak dari Rumah Budaya menuju Sanggar Pamujan dimulai dengan pemotongan pita oleh Kepala Dinas Pariwisat dan Kebudayaaan Kabupaten Malang. Barisan terdepan ditempati Penjor ,diikuti Pak Dukun, tumpeng, jodang, alunan ketipung, Kepala Dinas, perangkat desa, tamu undangan, perwakilan RT/RW, ancak, dan diikuti oleh seluruh warga kampung adat di belakangnya.
Arak - arakan menuju sanggar pamujan. Foto : Dedik Syifa’udin/Pokdarwis Dewi Kusumo
Sebagai warisan leluhur yang terus dijaga, Nyadran di Desa Poncokusumo punya keunikan tersendiri. Kolak Goblok, kudapan dari labu parut kelapa khas Poncokusumo, menjadi sajian istimewa. Tumpeng dan hidangan lainnya pun turut dibawa warga, menambah semaraknya upacara Adat Nyadran ini. Nyadran bukan hanya sekadar ritual, tapi juga wujud syukur kepada Sang Pencipta, yang diiringi dengan ikrar atau ujub dari Dukun Adat Desa Poncokusumo, Bapak Saidi.
Dalam sambutan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang disampaikan 4 point penting terkait dengan kegiatan nyadran agar masyarakat Desa Poncokusumo sadar akan pentingnya melestarikan dan mengembangkan adat budaya. Beliau berharap kegiatan ini terus ditingkatkan dan disempurnakan serta dapat menjadi suatu daya tarik wisata pada bidang seni dan budaya. “Kegiatan seperti ini di Bali sangat banyak bule yang ikut memeriahkan kegiatan, tapi kalau disini banyaknya “bulek”, saya berharap nantinya acara nyadran dapat menjadi daya tarik mancanegara dan itu nantinya tugas Pokdarwis Dewi Kusumo untuk menggaet wisatawan untuk datang” terang Kadisparbud.
Kemeriahan Tradisi Nyadran di Desa Wisata Poncokusumo. Foto : Dedik Syifa’udin/Pokdarwis Dewi Kusumo
Kepala Desa Poncokusumo juga menyampaikan harapannya agar Blok Senin, sebagai kampung tematik adat dan budaya, membawa berkah bagi seluruh warganya. “Semoga desa ini menjadi gemah ripah loh jinawi, makmur, dan sejahtera, dengan masyarakat yang hidup rukun dan bergotong royong,” tuturnya.
Keberadaan Kampung Adat Blok Senin diharapkan membawa dampak positif, tak hanya dalam melestarikan budaya, tapi juga dalam memajukan sektor pariwisata, sosial, dan pendidikan. Rencananya, revitalisasi adat istiadat dan budaya yang mulai pudar akan segera dilakukan, agar nilai-nilai luhur di dalamnya tetap hidup dan diwariskan kepada generasi penerus.
Budaya adalah identitas kita, dan melestarikannya berarti menjaga jati diri bangsa. Jika kita tidak merawatnya hari ini, esok hanya akan tinggal cerita.
Narator : Aulia Dinda Dwi Maharani
Editor : Dicky Emas Mahardhika
Repost : Admin Why Matic Malangkab