Melestarikan Dongeng sebagai Warisan Budaya Tutur sejak Dini
21 Juni 2025

matic.malangkab.go.id ( 21/06 ) Kementerian Kebudayaan RI menggelar FGD ( Focus Group Discussion ( ) dengan tema "Melestarikan Dongeng sebagai Warisan Budaya Tutur sejak Dini pada Anak-Anak melalui Pendidikan di Sekolah". Kegiatan ini bertujuan untuk membahas strategi pelestarian dongeng sebagai warisan budaya tutur dan mengintegrasikannya ke dalam pendidikan di sekolah sejak Dini.
kegiatan ini dihadiri oleh : Perwakilan Kementerian Kebudayaan RI, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang dan Tokoh budayawan dan penggiat dongeng
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk Mengidentifikasi strategi pelestarian dongeng sebagai warisan budaya tutur danMengembangkan model integrasi dongeng ke dalam pendidikan di sekolah serta Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan dongeng sebagai warisan budaya tutur Nusantara
Kabid Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kab. Malang Bapak HARTONO. S.AP.,MM. dalam narasinya menyampaikan Di tengah era digitalisasi saat ini, pelestarian Budaya Dongeng Tutur menjadi sangat penting, terutama pada anak usia dini di sekolah. Dongeng tutur memiliki nilai-nilai budaya, moral, dan pendidikan yang sangat berharga bagi perkembangan anak. Melalui pendidikan Budaya Dongeng Tutur, anak-anak dapat memahami dan mengapresiasi warisan budaya leluhur, serta mengembangkan kemampuan bahasa, kreativitas, dan empati.
Sehingga kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan strategi yang efektif untuk melestarikan dongeng sebagai warisan budaya tutur dan mengintegrasikannya ke dalam pendidikan di sekolah. Dengan demikian, kegiatan ini dapat berkontribusi pada pelestarian budaya dan pendidikan anak-anak di Indonesia. (crytink/red)