




Arca Buddha Candi Sapto
Arca Buddha ini diidentifikasi sebagai Bodhisattva Manjusri merupakan tokoh penting dalam ajaran Buddha Mahayana yang melambangkan prajna atau kebijaksanaan luhur. Disebut juga Manjushrikumarabhuta, “Manjusri yang masih muda” atau “Pangeran Manjusri”. Ia digambarkan sebagai sosok pemuda berusia enam belas tahun yang melambangkan kesegaran pikiran dan kebijaksanaan abadi. Dalam ikonografinya, biasanya Manjusri memegang pedang berapi di tangan kanan sebagai simbol kekuatan untuk memotong kebodohan batin, serta kitab Prajnaparamita di atas bunga teratai di tangan kiri sebagai lambang kesempurnaan kebijaksanaan. Arca ini merupakan salah satu koleksi penting Museum Singhasari yang memiliki nilai sejarah dan arkeologis tinggi. Arca tersebut berasal dari kompleks Candi Sapta, sebuah rangkaian tujuh candi kuno yang berada di Desa Mbayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Dari keseluruhan bangunan dan tinggalan yang berada di kawasan tersebut, arca ini menjadi salah satu artefak yang masih utuh dan terawat, sehingga memiliki posisi penting sebagai saksi perkembangan seni rupa dan spiritualitas Buddha pada masa klasik Jawa Timur.
Terbuat dari batu andesit, dengan panjang 65 cm, lebar 55 cm, dan tinggi 127 cm, arca menggambarkan sosok Buddha dalam sikap duduk (dhyana asana) dengan ketenangan ekspresi wajah yang khas. Lingkaran cahaya (prabhamandala) di belakang kepala menegaskan kedudukannya sebagai figur suci. Detail pahatan pada rambut, utas jubah, dan posisi mudra tangan menunjukkan gaya seni pahatan masa Singhasari–Majapahit yang menonjolkan kesederhanaan bentuk namun sarat makna filosofis.
Keberadaan arca ini di Museum Singhasari tidak hanya sebagai objek koleksi, tetapi juga sebagai media edukasi untuk memperkenalkan kekayaan warisan budaya Kasembon, khususnya Candi Sapta yang menyimpan jejak perjalanan agama Buddha di wilayah Malang Raya. Keutuhan arca ini menjadikannya rujukan penting bagi peneliti, pelajar, serta pengunjung yang ingin memahami perkembangan ikonografi Buddha dan dinamika kehidupan keagamaan masa lampau.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang melakukan pemindahan arca yang selama ini berada di bawah pengamanan dan perlindungan Polsek Kasembon ke Museum Singhasari pada tanggal 16 Juli 2025.