Situs Sekaran

Situs Sekaran di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Merupakan tumpukan batu bata melekat kuat, tanpa ada semen atau perekat yang melekatkan tumpukan bata. Arkeolog Universitas Negeri Malang yang juga Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Jawa Timur, Ismail Lutfi menjelaskan jika teknologi bangunan pada masa pra Majapahit hingga Majapahit sudah maju. 

Untuk membuat konstruksi bangunan, lapisan batu bata digosok dengan air hingga melekat kuat. Lantas lapisan demi lapisan tersusun menjadi sebuah bangunan yang kokoh. Terbukti, struktur bangunan batu bata yang diperkirakan dibangun pada abad ke 10 M sampai abad ke 14 M ini tetap bertahan. "Struktur batanya kuat dan kokoh,” (Ismail Lutfi). 

Diperkirakan struktur bangunan tersebut, merupakan bangunan suci. Namun belum bisa dipastikan apakah bangunan tersebut candi atau patirthan. Bangunan suci tidak harus candi, bahkan bisa berupa tempat pertapaan, asrama, perguruan atau mandala. 

Diperkirakan bangunan suci lantaran dekat struktur bangunan ditemukan sebuah arung atau terowongan bawah tanah yang digunakan memasok air ke bangunan suci. Arung dibuat untuk memudahkan ritual guna menyucikan diri.Kalau ada arung di sini pasti ada sumurnya". 

Di sisi lain situs Sekaran kemungkinan juga dapat dikaitkan dengan keberadaan Wanua Tampur (Desa Tempuran Sekarang) yang disebutkan sebagai desa-desa tpi siring penetapan sima dalam Prasasti Sangguran 848 C. Desa Tempuran tersebut berada di titik pertemuan Sungai Amprong dengan Sungai Lajing yang tidak jauh dari lokasi situs. 

Wanua Tampuran kemudian disebut juga dalam Prasasti Gulung Gulung 851 C yang juga berkedudukan sebagai desa tpi siring, Wanua Tampuran disebut ulang dalam Prasasti Jrujru dan wanua Tampuran berkedudukan juga sebagai wanua tpi Siring. Wanua Tampuran disebut ulang dalam Prasasti Turryan 851 C juga berkedudukan sebagai desa tpi siring (Brandes 1913, Casparis 1988). 

Berdasarkan keterangan tersebut di atas Situs Sekaran yang lokasinya tidak jau dari Wanua Tampuran diperkirakan merupakan satu kawasan, sehingga keberadaan Situs Sekaran sudah ada sejak abad ke-10 M yakni pada masa Mataram Kuno yang beribukota di JawaTimur terutama berhubungan dengan kekuasaan Sri Maharaja Rake Halu Pu Sindok Cri Icanawikramadharmmo tunggadewa. Selanjutnya wanua tersebut masih difungsikan hingga jelang akhir Majapahit.