














Wayang Krucil Malangan
matic.or.id Wayang Krucil sebutannya ya merupakan WBTB yang sudah diakui berada di Dusun Wiloso, desa Gondowangi, kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Usia wayang krucil ini sudah lebih dari 100 tahun. Bahan wayang krucil ini berbeda dengan wayang kulit. Wayang krucil terbuat dari kayu pule, dari segi fisik wayang krucil mengarah 3 dimensi membuat wayang krucil ini seolah-olah hidup, dinamakan wayang krucil karena wayangnya kecil, panjangnya pun lebih kecil daripada wayang kulit, yakni 30 cm. Jumlah wayang krucil di dusun wiloso ini tergolong lengkap, berjumlah 75 wayang krucil. Tetapi, ada beberapa wayang yang sudah rusak salah satu wayang yang rusak.
Ki Dalang Jain merupakan generasi ke 8 Beliau walaupaun sudah sepuh tetapi jiwa mudanya masih sangat mengebu-gebu selain itu banyak cerita pewayangan yang sering Ki Dalang Jain bawakan tentunya dengan cerita khusus menceritakan kerjaan Majapahit ya guys.
salah satu Lakon Prabu Rojo Kolo Kirno Balelo menceritakan tentang Kejayaan Majapahit pada masanya. Pertunjukan wayang krucil berbeda dengan pertunjukan wayang kulit. Jika wayang kulit ada adegan perang, maka wayang akan bertabrakan, Sedangkan untuk wayang krucil ada adegan perang maka wayang krucil tidak ditabrakan. Hal ini dimaksudkan agar wayang krucil tidak rusak. Mengingat wayang krucil ini tidak memilki duplikatkanya dan bahan untuk membuat wayang krucil ini sudah langkah Pertunjukan wayang krucil terdiri atas 15 orang, yaitu dalang, 2 sinden, dan 12 orang (pengiring gamelan).
Sesajen disini disebut dengan ucok bakal yang dibuat sendiri oleh Ki Dalang Jain Ucok bakal berisikan kluwek, kencur, kunir, laos, jahe, cikalan, asem, cabai, gula merah, telur, bunga melati, bunga kenongo dan dupa, ucok bakal ditaruh dalam wadah yang terbuat dari daun pisang kemudian dimasukan dalam wadah yang terbuat dari rajutan pohon bambu (besek).
seperti pertunjukan wayang pada umumnya wayang krucil juga di iringi dengan lantuna irama gamenalan (gending srepegan) dan senandung kidung dari sang dalang juga para sinden yang khas dengan tembang macapat seperti Dandanggula, Sinom, pangkur, Asmaradana dan sebagainya. Tembang ini berperan sebagai suluk. (Bud/red)